Mungkin gue udah terlalu lama berhenti untuk berkarya. Gue yang sekarang beda banget sama gue yang dulu, gue yang sekarang lebih sering menyindir dan bahkan mengeluarkan kata-kata sinis ke orang, gue lebih sering ga suka sama orang dan bahkan membuat orang gak suka sama gue. Dengan opini "Orang-orang itu ga penting dalam hidup gue" But come on! who knows if someday i need them.
Mungkin dari dulu saya sering bilang "I won't ever regretting something"
Tapi, Tuhan Yang Maha Tahu
ada banyak kejadian yang saya sesali, kenapa harus saya lakukan, dan kenapa tidak saya lakukan? saya lelah tenggelam dalam penyesalan yang saya sendiri tidak mau akui.
Ya, saya munafik Tuhan, tahu itu.
Saya jarang panik dalam keadaan sesulit apapun. OKay itu hanya penampilan. Demi Tuhan saya adalah orang yang sangat panik dalam keadaan semudah apapun. Tapi saya memilih hanya saya dan Tuhan yang tau. Saya tidak mau orang tahu kelemahan saya.
Saya merindukan diri saya yang dulu, saya yang selalu berkata "Tolongin Delia dong"
Saya yang selalu bersikap manja pada semua orang, saya yang selalu dipanggil "De" sama semua orang, saya yang selalu tanpa sadar dapat membuat orang tersenyum.
Saya rindu saya yang dulu.
Saya yang dulu pernah jatuh cinta sama lelaki yang sekarang sudah hidup bahagia dengan perempuan barunya. Enjoy Your Life, Dear.
Bahkan sekarang saya dekat dengan perempuan yang dulu pernah meruntuhkan harapan saya dengan lelaki itu, :'D hidup itu memang berputar.
Tapi, setidaknya sebagian dari diri saya sudah mengerti, bahwa ini adalah proses saya menuju dan memahami kedewasaan.
Mungkin dulu, saya takut kehilangan orang yang begitu saya sayangi tapi sekarang, waktu mengajarkan saya bahwa jika memang waktunya mereka harus pergi, mereka tidak abadi begitu pula dengan saya. Saya harus belajar hidup berdiri dengan kaki sendiri, karena tidak selamanya orang yang bisa saya andalkan akan selalu ada disisi saya.
Saya resmi lulus SMA sekarang, ya belum jelas saya bakal kemana.
Mungkin dulu saya prefer masuk ke sastra jepang dimanapun, tapi sekrang saya jadi Get Real saya mau sekolah di tempat yang punya prospek bagus ke depannya.
Perpisahan sekolah saya lumayan menyita dan membuat lecet kaki saya.
Tapi justru yang berkesan buat saya, sewaktu gladi resik, waktu saya dan salah satu sahabat saya sedang duduk mendengarkan anggota PaDus menyanyikan lagunya Sherina, Lihat lebih dekat. Saya dan dia menangis, kami menyadari bahwa salah satu dari kami akan segera meninggalkan kami, dan yang baru saya sadari adalah saya sangat egois.
Saya bilang sama Niwa. "Mungkin rasanya berat buat kita yang ditinggalin, tapi ini pasti lebih berat buat dia yang mau ninggalin kita, karena dia ga punya salah satu dari kita disana untuk buat dia cheer up saat dia sedih, karena dia harus beradaptasi lagi" Kita nangis disana.
Saya memang paling takut kehilangan sahabat, tapi ya saya harus sadar lagi, harus ingat lagi, mereka dan saya tidak abadi.
Kelak, dimanapun saya, dengan siapa, dan apapun yang saya lakukan, saya harap itu adalah hal terbaik yang saya bisa lakukan. Saya mau orang tersenyum karena hal yang sedang saya lakukan.
But for sure, as ordinary people i will miss my highschool.
No comments:
Post a Comment
mind leave a piece of ur heart?