Farewel Not Meaning The End
Cast : Jung Yunho, Kim JaeJoong
BackSound : Love by Jaejoong
Ini ff comeback ku, sudah lama aku tidak menulis cerita. This is special for my lovely sister. I just can give you this as seonmul. Stay believe yunjae is real!
Jaejoong duduk disamping Yunho yang masih terlelap, Jaejoong mengelus lembut wajah Yunho, mendekatkan wajahnya kewajah Yunho dan mencium wajahnya. “Yunho, ireona” bisiknya pelan.
Yunho membuka matanya pelan, melihat sesosok cantik yang begitu berkilauan layaknya malaikat yang baru saja mendarat didunia, ia tersenyum lalu mengelus wajah Jaejoong. “Jae,”
Jaejoong tersenyum, menggenggam tangan Yunho. “Ppali,ingat janjimu?”
Yunho mengangguk. “Ke pantai”
“Jae, bisa kau tarik kembali tuntutanmu terhadap SM?” Tanya Yunho sambil menatap dalam manik-manik mata Jaejoong.
Jaejoong menggeleng. “Keputusanku sudah bulat. Aku bisa tanpamu Yunho” berat bagi Jaejoong mengatakan hal itu. Tapi lebih berat untuk tetap tinggal disana.
Yunho memeluk Jaejoong. “Bisa kau pikirkan lagi? Aku tidak bisa tanpamu” Yunho mengelus rambut Jaejoong pelan. Ia melepas pelukannya dan mencium kening Jaejoong.
Jaejoong menutup matanya. Menggeleng. “Mian,”
Yunho memeluk Jaejoong erat. “Jae, sekali saja pikirkan lagi. Akhir minggu ini kita kepantai,”
Jaejoong tersenyum sambil membalas pelukan Yunho. “Untuk apa?”
“Pikirkan sekali lagi” Yunho terisak. “Aku tak mampu tanpamu”
“Hyung mau kemana?” Tanya Yoochun sambil bersender di pintu kamar Yunho. Memperhatikan jaejoong yang sudah rapih.
“Aku mau pergi dengan Yunho,” jawab Jaejoong sendu.
Yoochun menghampirinya. “Kau pasti kembali kepadaku dan Junsu kan?”
Jaejoong mengangguk pelan, sambil tersenyum. Meski hatinya pecah berhamburan. “Iya”
Yunho terdiam ditempatnya mendengar pembicaraan Jaejoong dan Yoochun. Apa jaejoong sudah tidak mencintaiku, apa cinta kami selama ini tidak memiliki arti apa-apa untuknya. Apa karirnya lebih penting dibandingku? Bahkan jika ia memintaku untuk berada disisinya aku bisa berada dibelakang mereka bertiga.
“Hyung!” Changmin menepuk pundak Yunho.
Yunho menoleh. “Hey kau.”
“Sudah mandi? Mau kemana?” Tanya Changmin.
“Pergi dengan Jaejoong” Yunho tersenyum sendu, entah harapannya makin surut.
Yoochun keluar kamar, “Yunho, ppali!. Jaejoong sudah menunggumu”
Yunho terus menggenggam erat tangan Jaejoong. Ia tak sedetik pun melepasnya. Ia menatap Jaejoong yang terlelap disampingnya. Beberapa pasang mata itu memperhatikan merekatapi seakan tidak mengenal mereka. “Kajima” ucap Yunho pelan.
Jaejoong menggerakan tangannya yang masih dalam genggaman Yunho tapi Yunho malah makin erat menggenggamnya, ia membuka matanya pelan. “Belum sampai juga?”
Yunho tersenyum. “Masih jauh”
Jaejoong tersenyum, lalu menyenderkan kepalanya ke pundak Yunho. “Kajima” ucap Yunho.
“Mwo?” Tanya Jaejoong sambil mendongakan kepalanya. Tetes air mata jatuh kewajah Jaejoong.
“Kajima Jaejoong.” Ujar Yunho lagi sambil terisak.
Apa ini begitu sakit untuknya sampai ia menangis, mian Yunho. Aku tidak bisa merubah keputusanku, aku bertanggung jawab atas Yoochun dan juga Junsu aku tidak bisa berhenti setelah sejauh ini. Jaejoong mengelus air mata Yunho. “Uljima Yunho”
“Kajima Jaejoong” Yunho memegang wajah Jaejoong menatapnya dalam dan mencium bibir Jaejoong.
Tidak seperti rasa biasanya, rasa bibir Jaejoong jadi asin oleh air mata Yunho yang terus bercucuran, tidak seperti rasa biasanya, hatinya begitu sakit saat mencium Jaejoong. “Kajima Jaejoong” ucap Yunho lagi.
Jaejoong mengalihkan wajahnya. “Kau pernah berjanji tidak akan pernah meninggalkanku.”
“Jaejoong!” Yunho mengacak-acak rambutnya sendiri. Sudah dua jam ia mencari Jaejoong tapi tak seorang pun mengetahui keberaadaannya. Ia sudah mencoba menghubungi Jaejoong lebih dari seratus kali, mungkin. Air matanya mulai bercucuran.
“Yunho,” Jaejoong tiba-tiba muncul dihadapannya.
Tanpa kata Yunho berlari dan memluknya. “Dari mana saja kau? Apa yang terjadi? Apa kau tidak tau aku menghawatirkanmu?”
Jaejoong melepas pelukannya. “Yunho, aku hanya sebentar pergi kerumah Ibuku, handphoneku mati. Uljima.” Jaejoong menghapus air mata Yunho.
“Jangan pergi seperti ini lagi,” Yungo menggenggam tangan Jaejoong.
Jaejoong tersenyum dan mengangguk.
“Yakso? Jangan pernah meninggalkanku lagi?” Tanya Yunho, terkadang ia begitu seperti anak kecil. Tapi lelaki inilah yang begitu dicinta Jaejoong.
“Yakso Yunho.”
“Mianhae Yunho” jawab Jaejoong sambil menatap Yunho.
“Tidak kah kau bisa merubah pikiranmu?”
Jaejoong tersenyum. “Mollaseo, mungkin aku bisa merubah pikiranku”
Yunho tersenyum. “Jinjja?!”
Bis itu berhenti. Jaejoong menarik tangan Yunho. “Ayo turun, aku merindukan tempat ini.” Jaejoong berlari lebih dulu turun dari bis. Melihat Jaejoong berlari seperti itu entah mengapa membuat Yunho semakin sakit, seakan Jaejoong berlari darinya, seakan meninggalkannya.
Yunho berjalan pelan menghampiri Jaejoong yang sudah duduk di pasir dekat air laut yang setiap beberapa menit sekali membasahi kaki Jaejoong. Ia duduk disampingnya, menyenderkan kepalanya kepundak Jaejoong dan memejamkan matanya. “Kajima” ucapnya lagi.
Jaejoong menghela napas. Untuknya pun berat, bahkan berpikir untuk meninggalkan Yunho saja membuatnya sakit, jika Yunho menangis seperti tadi, hatinya sudah menangis lebih darinya. Jaejoong menggenggam tangan Yunho.
Mereka berdua duduk dibawah pohon, seharian itu Yunho dan Jaejoong hanya diam sambil terus bergenggaman tangan, Yunho yang berulang kali berkata ‘Kajima’ pada Jaejoong sudah terlelap. Terukir segaris senyuman dibibirnya.
Handphone jaejoong bergetar disaku celananya. Ia mengambilnya dengan tangan kiri.
From : 유천
Hyung, ppali. Kami berdua sudah dikantor SM.
Tinggal kau yang belum menandatangi, penyelesaian kontrak ini.
Setelah ini kita langsung terbang ke Jepang.
Reply
To : 유천
Chamkan, sebentar lagi aku datang.
Jaejoong mencium kening Yunho, melepaskan gengamannya. “Jalgayo Naui sarang”
Yunho membuka matanya, matahari sudah hampir tenggelam, ia menoleh ke arah samping hanya untuk melihat kosongnya tempat yang tadi diduduki Jaejoong. “Jaejoong” ia mulai meneteskan airmata. “Jaejoong kajima, kajima” isaknya pelan. “Kajima Kim Jaejoong.”
Yunho masuk ke dorm dengan tergesa-gesa dan langsung kekamar Jaejoong. “Jaejoong!”
Changmin masuk kedalam kamar itu. “Jaejoong hyung belum pulang hyung,”
“Belum?” Yunho berlari kekamarnya mengambil kunci mobilnya.
“Hyung mau kemana?” panggil Changmin sambil mengejar Yunho.
“Ke SM.” Yunho dengan cepat mengendarai mobilnya menuju SMentertainment.
“Maaf aku telat” Jaejoong memasuki ruangan dingin itu, ia membungkukkan badanya ke direktur SM yang menatapnya sinis. Jaejoong duduk disamping Yoochun.
Ia menyodorkan selembar dokumen. “Ini yang perlu kau tanda tangani, dan kontrak kalian dengan kami sudah habis.”
Jaejoong mengambil pulpen, dan menandatanganinya. Ia ingin cepat menyelesaikan semua ini. “Selesai.”
JYJ membungkukka badannya, dan beranjak meninggalkan ruangan itu. Yoochun dan Junsu terlebih dulu keluar. “Kamsahamnida.” Ujar Jaejoong pada direktur SM.
Ia mengangguk. “Jangan berpikir kami akan mempermudah jalan kalian”
Jaejoong tersenyum, lalu meninggalkan ruangan itu. Saat ia membuka pintu, Yunho berdiri disana. Menatapnya.
“Kajima” ucapnya lagi.
Jaejoong menundukan kepalanya. “Annyeonghaseyo” ucapnya formal sambil berlalu melewati Yunho.
Yunho menangkap tangan Jaejoong. “Kajima”
Jaejoong menarik tangannya. “Mianhae. Annyeonghi” ia berjalan menjauhi Yunho, setiap langkahnya memang berat. Tapi untuknya ini semua sudah yang terbaik untuknya.
Yunho, mianhae. Aku pergi. Semoga aku bisa kembali padamu.
“JAEJOOONG!” teriak Yunho. “KAJIMA! Kali ini perintah dariku, bukan lagi permintaan.” Yunho terisak.
Jaejoong menghentikan langkahnya, menunduk mengusap airmatanya. “Mian” ucapnya lebih pada dirinya sendiri.
“JAEJOONG”
Bandara Gimpoo.
Jaejoong tersenyum sambil memandangi potonya dengan Yunho. Ia berharap tidak ada sedikit pun yang ia sesali dari semua tindakan ini. Handphonenya bergetar.
From :나의 사랑
Jaejoong, kajima, kata ini tidak lagi berarti untukmu.
Kalau begitu KEMBALI aku akan menunggumu.
Jaejoong tersenyum. Reply.
TO : 나의 사랑
Tunggu aku, tapi aku tidak tau kapan akan kembali.
Saranghae JungYunho.
“PERHATIAN, KEBERANGKATAN MENUJU JEPANG AKAN SEGERA BERANGKAT. PENUMPANG DIHARAP BERSEGERA MEMASUKI PESAWAT.”
Jaejoong mematikan handphonenya.
Yunho mengirim smsnya.
To : my endless love
Aku akan selalu disini menunggumu,selamanya.
NADO SARANGHAE.
Yunho tersenyum, “Meski itu berarti aku harus menghabiskan seluruh waktuku untuk menunggumu. Aku tidak peduli, aku hanya menginginkanmu Kim JaeJoong.”
Jaejoong tidak perlu membaca sms yang dikirim Yunho, ia tahu Yunho akan tetap menunggunya. “Takdir berpihak pada kita JungYunho. Tunggu aku”
Just believe it! to all Yunjae shipper. Yunho tetap setia menanti Jaejoong, dan jaejoong mencoba berusaha kembali padanya. Hanya waktu yang mereka butuhkan.
No comments:
Post a Comment
mind leave a piece of ur heart?