Wednesday, December 30, 2009

Last summer chapter 3

"hyunjoong oppa"seru Soorim senang
Hyunjoong tersenyum.
"chagiya, jebal" panggil seseorang dr dapur.
"chakaman" hyunjoong bangun dan menuju dapur.
Soorim bagai tersambar petir mendengarnya, apa yang terjadi? apa ia tidak sala dengar siapa yang memanggil hyunjoong chagiya.
Hyunjoong keluar dr dapur sambil menggandeng perempuan.
Soorim menatapnya tajam, matanya berkaca2.
Seunghyun menghampirinya, memegang pundaknya pelan, seakan2 memberikan tenaga padanya.
"kenalkan, han yoora, pacarku"
Soorim, membuang muka ke arah Seunghyun, air matanya menetes.
Hyungjun keluar dari kamarnya, "Soorim suda pulang?" tanyanya bìngung saat melihat semua berkumpul.
"jun, ak bwa adikmu kluar sbentar" Seunghyun menarik Soorim keluar.
Hyunjoong melangkahkan kaki bermaksud mengejarnya.
"biarkan dy hyun joong, mungkin mrka memiliki masalah pribadi" yoora tersenyum sinis.
"masalah pribadi?" tanya hyunjoong sendu.
"seperti kita masalah pribadi" yoora menegaskan.
"hyung! minum dlu" hyungjun memberikan 2 gelas teh. "paling mereka jalan2 dekat sini, selama 2 thn kau tidak disini, seunghyun sering kesini" cerita hyungjun
"sering?" hyunjoong termenung.
"penggangu kecil" batin Yoora.

Soorim duduk diam, dikursi mobil seunghyun, memainkan jari jemarinya, mengetuk2an kakinya kebiasaannya saat sedih.
seunghyun mengusap palanya. "menangislah jika kau mau"
"OPPA" Soorim menangis.
"mau kupeluk?"tawar seung hyun sambil membuka tangannya.
"andwee" geleng soorim sambil menangis.
"kau ini, masi seperti dulu" seung hyun tertawa kecil menatap gadis kecilnya itu.
Soorim meredakan tangisnya lalu menarik lengan baju seunghyun. "oppa, ak lapar" serunya disela isak tangisnya.
Seung hyun tertawa terbahak. "kau ini memang kim soo rim!"
"jangan tertawa!" soorim memajukan bibirnya.
"kalau kau masih melakukan it ak tidak akan berhenti tertawa, jgn selalu memonyongkan mulutmu seperti itu! membuatku gila tau!!!"
giliran Soorim tertawa girang melihat Oppanya sebal.
"Soorim!!"


-esok paginya-
"jun oppa, kalau ada pertemuan orang tua kau harus hadir ya!"
Hyungjoon membelalakan matanya. "andwee, kibum saja"
"hyung-aah, kau ini kan yang paling tua" kibum merapihkan meja makan.
"kalian tidak sayang padaku ya?" Soorim memajukan bibirnya.
"baik2 ak yang dtg" hyunjoon mengangguk2.
"Ani, kalian berdua!"
"sudah sana berangkat sudah siang," omel kibum sambil mendorong Soorim keluar rumah.
"Oppa,"
"berangkat!" Kibum menutup pintu
"tasku!"
Kibum membuka pintu memamerkan deretan gigi putihnya. "ak lupa, chakaman"
Soorim menunggu di pagar.
"nih, hati2 dijalan, jalgayo" kibum bersegera masuk kedalam rumah
"jalga!"
"Soorim-ah" panggil hyunjoong dr dlam pagar rumahnya yang berada tepat didepan rumah Soorim.
Soorim tersenyum kecut "oppa, annyeong" Soorim berlalu tanpa sempat menatap hyunjoong.
"Soorim! Chakaman", hyunjoong membuka pagar sambil menyeret sepedanya keluar. "mau ku antar"
"a.."
"jangan menolak, ayo naik!"
Soorim menurut duduk di jok blakang sepeda, jujur Soorim memang merindukan saat2 seperti ini, dimana ia duduk di sadel belakang sambil memeluk erat pinggang hyunjoong.
"kau dengan seung hyun ada apa?" tanya hyunjoong tiba2.
"seung hyun oppa?" Soorim menelengkan kepalanya bingung.
"iya"
"kenapa memang?"
"ditanya balik tanya"
"ak tidak akan menjelaskannya" tegas soorim
"waeyo?" tanya hyunjoong sebal.
"ak turun disini," Soorim melompat turun.
"hey!hey! kau bisa jatuh tadi!"
"gwaenchana, makasi tumpangannya" Soorim berbalik memasuki sekolahnya.
"Soorim knp kau tidak mau menjelaskan.a?" tanya hyunjoong.
"memang kau siapa? kenapa ak harus memberitahumu? kau saja lupa dgn janjimu padaku"
"janji?" tanya hyunjoong pada hatinya.
TBC

Jeng jeng jeng si Oppa janji apa si sebenernya??
ckckck

No comments:

Post a Comment

mind leave a piece of ur heart?